BISNIS INTERNASIONAL
Nama : Danar Prasetia -16.12.9029
ABSTRAK
Dapat diartikan sebagai transaksi ekonomi yang dilakukan
penduduk suatu negara dengan negara lain, baik secara perorangan, maupun
pemerintah. Terjadinya perdagangan internasional tidak bisa dihindari oleh
negara manapun, karena tiap wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan pada
salah satu sumber daya alamnya.
Kelebihan sumber daya alam disiasati dengan mengimpornya ke
luar negri. Demikian pula sebaliknya, kekurangan sumber daya alam dapat diatasi
dengan perdagangan internasional ekspor dan impor. Sudah sejak zaman
dahulu kala, manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya termasuk dalam hal
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Sejarah membuktikan bahwa berabad-abad silam penduduk di
berbagai belahan dunia sudah melakukan transaksi ekonomi dengan penduduk di
negara lain, contohnya jalur sutra dan Amber Road. Beberapa abad kemudian
barulah para ahli ekonomi merumuskan teori-teori yang berhubungan dengan
aktivitas ekonomi penduduk lintas negara.
Untuk saat ini, bisnis internasional ekspor impor sudah
bukan lagi urusan mengatasi kekurangan sumber daya alam maupun sumber daya
manusia pada suatu negara. Perdagangan internasional telah menjadi hubungan
simbiosis mutualis antar beberapa negara. Bagaimana tidak, melalui kegiatan
ekspor dan impor, lapangan kerja baru menjadi terbuka, mendorong
industrialisasi, kemajuan transportasi, serta kehadiran perusahaan-perusahaan
internasional.
Aktivitas perdagangan internasional tidak terlepas dari
pihak eksportir dan importir. Berikut ini akan dipaparkan secara lengkap tentang
perdagangan ekspor dan impor skala internasional.
Produk ekspor Indonesia sedang menggelora. Terutama, pascaworld
summit expo day di Cina. Stand produk Indonesia ramai
dikunjungi. Ternyata, mereka tertarik pada Indonesia. Produk Indonesia punya
orisinalitas. Misalnya, batik, angklung, dan sebagainya. Indonesia kini
menempati peringkat 16 ekonomi dunia. Hal itu merupakan prestasi yang ciamik
karena ekonomi Indonesia diapresiasi dunia internasional. Mari kita bahas
seputar bisnis internasional.
ISI
Pengertian Bisnis Internasional adalah bisnis yang
kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya
termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi
juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang seperti transportasi,
pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan
besar dan komunikasi massa.
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai
macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang
berbeda-beda.
Bahwa untuk alasan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan perdagangan. Orang yang
berperan penting dalam kegiatan tersebut adalah pedagang. Merekalah yang
bertugas menyalurkan barang-barang ke konsumen.
Kegiatan jual beli saat ini tidak hanya
terbatas antar penduduk dalam satu negara. Kegiatan perdagangan sudah mulai
merambah ke dunia internasional atau antar negara. Kegiatan tukar menukar
barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain inilah yang kemudian
disebut sebagai bisnis internasional.
Hakikat Bisnis Internasional
Seperti tersebut
diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
melewati batas negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis
internasional (International Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara
lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran
internasional berbeda dengan Bisnis Internasional, yaitu :
1. Perdagangan
Internasional (International Trade)
Dalam
perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan
adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar
negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau
devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan
keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar
dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya.
Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang
lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran
kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang
kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of
paymnets). Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara
mengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit
neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang
dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit
neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
2. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu
perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain,
perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis
internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi
di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan
perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan
melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi
kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/ atau
jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
· Licencing
· Franchising
· Management Contracting
· Marketing in Home Country by Host Country
· Joint Venturing
· Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi
pembayaran yang sering disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar,
sedangkan pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian
perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama,
padahal berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan
internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang
lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.
C. Alasan Melaksanakan
Bisnis Internasional
Suatu Negara ataupun suatu
perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam bentuk
perdagangan internasional pada umunya memiliki beberapa pertimbangan ataupun
alasan. Pertimbangan tersebut meliputi beberapa alasan atau pertimbangan.
Pertibangan tersebut meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social
budaya bahkan tidak jarang atas dasar petimbangan militer. Bisnis internasional
memang tidak dapat dihindarkan karena sebenarnya tidak ada satu Negara pun
didunia yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang-barang
atau produk yang dihasilkan oleh Negara itu sendiri. Tidak ada suatu Negara pun
yang dapat memenuhi 100% swasembada. Hal ini disebabkan karena terjadinya
penyebaran yang tidak merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam modal
maupun sumber daya manusia. Ketidakmeratanya sumber daya tersebut akan
mengakibatkan adanya keunggulan terstentu baik suatu Negara tertentu yang
memiliki sumber daya tertentu pula. Sebagai contoh Negara Australia yang
memiliki daratan yang sangat luas yang memiliki jumlah pendusuk yang sangat
sedikit., sebaliknya Negara Hong Kong yang memiliki daratan yang sangat sempit
tapi jumlah penduduknya yang sangat padat. Kesuburan tanah juga tidak akan sama
antara Negara yang satu dengan yang lain ada suatu negeri yang cocok untuk
tanaman tertentu sedangkan Negara yang lainnya boleh dikatakan tidak mungkin
untuk menanam tanaman yang sangat dibutuhkan oleh manusia itu. Keadaan ini yang
menentukan dilaksanakan bisnis ataupun perdagangan internasional. Oleh karena
itu, maka dapat kita lihat beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis
internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
-Keunggulan
absolute (absolute advantage)Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
-Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
2. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic.
D. Tahapan-Tahapan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut:
1. Ekspor Insidentil.
2.
Ekspor Aktif.
3. Penjualan Lisensi.
4. Franchising.
5. Pemasaran diluar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar
Negeri
EKSPOR INSIDENTIL
(INCIDENTAL EXPORT)
Dalam rangka
untuk masuk kedalam dunia bisnis internasional suatu perusahaan pada umumnya
dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor
insidentil.
EKSPOR AKTIF
(ACTIVE EXPORT)
Tahap ini
perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen
atas transaksi itu.
PENJUALAN LISENSI (LICENSING)
Tahap ini
Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara
penerima.
FRANCHISING
Tahap berikutnya mrupakan tahap yang lebih aktif
lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek
dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk
peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya. Dan
lain-lain. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer dinegara kita dan juga
dinegara lain yaitu:
a. Manajemen sistem
yang sudah teruji.
b. Memiliki nama
yang sudah terkenal dan populer.
c. Performance
Record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk
ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a. Biaya tinggi
untuk mendapatkan Franchise.
b. Keputusan bisnis
akan dibatasi oleh Franchitor.
c. Sangat
dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain.
PEMASARAN DI LUAR
NEGERI
Bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta
keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country)
haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen
pemasaran bagi produknya itu dinegara asing (Home Country).
PRODUKSI DAN
PEMASARAN DI LUAR NEGERI (TOTAL INTERNASIONAL BUSINNES)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling
intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “ produksi
dan pemasaran luar negeri “ Tahap ini juga disebut sebagai “ Total Internaional
Business” Bentuk inilah yang menimbulkan MNC atau Multy National Corporation
yaitu perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan
mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya lalu
melakukan prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil produksinya
itu di Negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsure positif bagi Negara sedang
berkembang karena dalam bentuk ini Negara penerima tidak perlu menyediakan
modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya
Negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
E.
Hambatan Bisnis Internasional
1. Hambatan dalam memasuki Bisnis
Internasional
Pelaksanakan bisnis internasional memiliki hambatan yang
jauh lebih besar ketimbang di pasar domestik. Negara lain pasti punya
kepentingan tersendiri untuk menghambat terlaksananya transaksi bisnis
internasional. Selain itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan
berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu, ada beberapa hambatan
dalam memasuki bisnis internasional yaitu:
a.Batasan kuota dan tarif bea masuk:
Batasan kuota dalam bisnis internasional adalah apabila ada
suatu negara yang tidak memperbolehkan transfer barang dalam jumlah yang
besar. Sementara tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang
yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
b.Perbedaan
bahasa, sosial budaya/cultural:
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan
bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa
merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulis.
Pengaruh sosial budaya dalam bisnis internasional contohnya: Indonesia sebagai
Negara berpenduduk mayoritas Islam, pasti menolak kehadiran Perusahaan
Internasional yang menjual makanan haram, semisal babi. Selain itu dalam
hal busana, Perusahaan fashion tidak akan memasarkan produk bikini
dan pakaian terbuka lainnya karena tidak cocok dengan kultur masyarakat
Indonesia yang berpakaian sopan dengan cirri khas busana yang tertutup.
c.Kondisi politik dan
hukum/perundang-undangan:
Hubungan politik yang kurang baik
antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya
hubungan bisnis antar kedua Negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun
perundang-undangan yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi
berlangsungnya bisnis internasional. Contoh: Saat demokrasi terpimpin,
Indonesia cenderung berpihak pada blok timur, sehingga kedekatan
Indonesia dengan Cina dan Rusia menyebabkan renggangnya hubungan Indonesia
dengan negara blok barat dalam berbagai hal termasuk perdagangan barang ke dan
dari negara blok barat.
d.Hambatan operasional:
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa
masalah operasional, antara lain:
-Transportasi atau pengangkutan barang yang
diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Keadaan
ombak besar yang mengganggu perjalanan kapal laut ataupun kondisi cuaca yang
mempengaruhi lalu lintas pengiriman barang melalui udara adalah salah satu
contoh masalah transportasi penghambat kegiatan pengiriman barang
sementara waktu. Keadaan dapat lebih gawat apabila barang yang dikirim adalah
barang yang cepat berada dalam kondisi tidak layak semisal ikan. Waktu
pengiriman barang yang tidak sesuai terkadang membuat Negara yang dituju
langsung meng-cancel pembelian
tersebut.
-Peraturan atau kebijakan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industri-industri di dalam negeri agar tidak disaingi oleh industri-industri dari luar negeri yang masuk ke dalam negara tersebut.
-Peraturan atau kebijakan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industri-industri di dalam negeri agar tidak disaingi oleh industri-industri dari luar negeri yang masuk ke dalam negara tersebut.
Contohnya: ada proteksi atas barang-barang
Cina yang berupa industri alat-alat tulis untuk tidak masuk ke dalam pasar
Indonesia, sehingga Perusahaan alat-alat tulis buatan Indonesia dapat lebih
laris di pasar lokal, selain itu pemerintah biasanya memberi pinjaman untuk
pengembangan usaha kepada perusahaan tersebut sehingga suatu saat dapat
bersaing di pasar internasional.
-Perbedaan tingkat upah:
-Perbedaan tingkat upah:
Dapat dicontohkan apabila ada perusahaan
multinasional yang dalam perluasan usahanya ke suatu Negara, memberikan upah
kepada karyawannya terlalu kecil dikarenakan berbagai hal semisal kurs
mata uang.
2. Hambatan
Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan
perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun,
terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a.Perbedaan
Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b.Kualitas
Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah,
maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah,
maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
c.Pembayaran
Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
d.Adanya Kebijaksanaan
Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e.Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
f.Adanya Organisasi-Organisasi
Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara
anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara
anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
3. Peluang Bisnis Internasional di Indonesia
-Di bidang perdagangan barang, Indonesia memiliki peluang
ekspor yang lebih baik mengingat kekayaan sumber daya alam dan berlimpahnya
tenaga kerja yang dimiliki.
-Konsumen Indonesia yang memiliki banyak keanekaragaman dari
segi culture dapat dijadikan peluang bisnis yang bagus.
-Indonesia belum terlalu banyak mempunyai produk yang mampu
bersaing di pasar Internasional
Contoh Bisnis Internasional
yang masuk ke Indonesia
1.DUNKIN’ DONUTS
Dunkin’Donuts pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman
Modal Asing Langsungnya dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin’
Donuts sebelumnya juga telah membuka cabang-cabangnya (franchise) di
berbagai negara, seperti negara-negara di Eropa. Dunkin’Donuts
pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota Boston, Amerika Serikat pada tahun
1940 (dengan nama awal Open Kettle). Kemudian perusahaan ini terus
tumbuh dan berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970, Dunkin’Donuts
telah berhasil menjadi perusahaan dengan merek internasional. Kemudian pada
tahun 1983 perusahaan Dunkin’Donuts dibeli oleh Domecq Sekutu (Allied
Domecq) yang juga membawahi Togo’s dan Baskin Robins. Di
bawah Allied Domecq, perluasan pasar Dunkin’Donuts secara
internasional semakin diintensifkan. Hingga akhirnya gerai Dunkin’Donuts
tersebar tidak hanya di benua Amerika saja, tetapi juga meluas ke benua-benua
seperti Eropa dan Asia. Di Indonesia sendiri, Dunkin’ Donuts mulai
merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam
Wuruk, Jakarta Pusat. Khusus wilayah Indonesia, master franchise
Dunkin’Donuts dipegang oleh Dunkin’ Donuts Indonesia. Saat pertama
kali Dunkin’Donuts membuka gerai pertamanya di Indonesia (pada tahun
1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat untuk menentang perusahaan
tersebut masuk. Masyarakat cenderung menyambut positif upaya perusahaan
tersebut dalam memperluas jaringan pasarnya. Mereka merasa senang atas
hadirnya Dunkin’Donuts di Indonesia.
2. LEVI’S JEAN
Sebuah kisah
menggambarkan sejarah celana jeans yang telah diciptakan oleh Levi
Strauss tahun 1880 ini, delapan tahun setelah jeans masuk ke Amerika
Serikat (AS) tahun 1872. Jeans Levis pertama kali dibuat di Genoa,
Italia tahun 1560-an. Kain celana ini biasa dipakai oleh angkatan laut. Orang
Prancis menyebut celana ini dengan sebutan “bleu de Génes”, yang
berarti biru Genoa. Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di
Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss,
seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San
Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas. Levi
Strauss & Co. adalah produsen pakaian di Amerika Serikat yang berdiri
pada tahun 1853 oleh Levi Strauss. Perusahaan ini bersifat internasional
dengan 3 divisi geografis yaitu:
1. Levi Strauss North
Americas, bermarkas di San Francisco,
2. Levi Strauss Europe,
dengan markas di Kota Brusel,
3. Levi Strauss
Asia Pacific, markas di Singapura.
Jumlah karyawan
perusahaan Levi Strauss & Co. sampai saat ini telah mencapai
sekitar 8.850 di seluruh dunia.
3. EPSON
Awalnya EPSON
yang ada saat ini memang bukan berasal dari Indonesia, produk asal Jepang ini
menjadikan Indonesia sebagai pusat produksinya. EPSON sesungguhnya berawal dari
usaha jam merek Seiko. Ya, merek jam yang terkenal itu merupakan cikal
bakal berdirinya EPSON. Boleh dibilang EPSON adalah anak kandung Seiko.
Didirikan Hisao Yamazaki pada 1942, Seiko berada di bawah bendera Daiwa
Kogyo. Kala itu, Seiko amat terkenal akan keunggulannya dalam teknologi
presisi kinetiknya. Teknologi ini sangat memperhatikan detail, ketepatan, serta
keakuratan secara mekanis dan berulang. Sebuah teknologi yang
mencerminkan gaya hidup orang Jepang.
4. KFC
KFC (dulu
dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang
waralaba dari Yum! Brands, Inc yang bermarkas di Louisville,
Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC
dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col.
Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939
di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup
usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada
awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete
Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan
restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya
tidak menggunakan nama tersebut). Sanders menjual seluruh waralaba KFC
pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual kembali
sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang
menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants
yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon
terpisah dari PepsiCo. Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal
KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk (IDX: FAST) yang didirikan oleh
Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik
sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober
1979 di Jalan Melawai, Jakarta.
5. LG
Didirikan pada
1947, Lucky Chemical Industrial Co. (sekarang disebut LG
Chemical), adalah merupakan perusahaan kimia pertama di Korea. Perusahaan
ini merupakan sebuah kerja sama antara keluarga Koo dan Heo, yang memiliki
bisnis yang telah saling bersaing satu sama lain untuk beberapa generasi. Grup
ini memperluas ke peralatan rumah tangga pada tahun 1958 di bawah nama Goldstar
Electronics Co. GeumSung being Planet Venus (sekarang disebut LG
Electronics), yang merupakan perusahaan elektronik pertama di negara
tersebut. LG Indonesia didirikan pada 15 Desember 1990 yang berpusat di
Gedung Garuda Indonesia.
6. BLACKBERRY
Berawal dari
perusahaan kecil dengan modal hasil pinjaman, RIM berkembang menjadi perusahaan
yang paling di kagumi dan di hormati di Kanada. Kisah sukses perusahaan dengan
nama lengkap Research In Motion Ltd ini, berawal dari keinginan seorang
pemuda yang di drop out dari kampusnya untuk membuktikan diri.
Adalah seorang berkebangsaan Yunani bernama Mike Lazardis yang
berimigrasi dari Turki ke Kanada pada tahun 1967. Pada usianya yang ke
23, Lazardis mendapat kenyataan pahit karena di keluarkan dari Universitas
Waterloo, dimana dia mendalami teknik elektro. Lazardis mendapat pinjaman modal
usaha dari teman dan keluarganya. Dengan modal tersebut, Lazarsis dan dua
temannya mendirikan RIM di Waterloo,Ontario Kanada pada tahun 1984. BlackBerry
pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh
operator Indosat dan perusahaan Starhub.
4.
Tantangan Bisnis Internasional yang masuk ke Indonesia
Tantangan yang dihadapi
Indonesia sangatlah besar yang meliputi :
-Kurangnya kapasitas nasional
-Lemahnya infrastruktur fisik
-Kurang kondusifnya kondisi
social-politik-hukum
-Rendahnya investasi asing.
-Biaya ekonomi tinggi
-Tenaga kerja yang kurang
kompetitif yang kesemuanya menjadikan produk-produk Indonesia kurang kompetitif di pasar internasional
5.
Hambatan yang dibuat oleh Indonesia
Kebijakan yang diberlakukan pada perdagangan
internasional, bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri. Kebijakan
untuk melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang-barang impor
disebut proteksi. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas
kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.
1.Tarif
Tarif adalah hambatan
perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor. Apabila suatu
barang impor dikenakan tarif, maka harga jual barang tersebut di dalam negeri
menjadi mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang
tersebut, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak
dinikmati oleh masyarakat.
2.Kuota
Kuota adalah bentuk
hambatan perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang
dapat diimpor dalam suatu periode tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh
diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi
karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya
pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk
masing-masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat
melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri.
3.Larangan Impor
Larangan impor adalah
kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang tertentu ke dalam
negeri. Kebijakan larangan impor dilakukan untuk menghindari barang-barang yang
dapat merugikan masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung
penyakit Anthrax.
4.Subsidi
Subsidi adalah
kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam negeri.
Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa keringanan pajak, pemberian
fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau
insentif dari pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri menjadi
murah, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan
barang-barang impor.
5.Dumping
Dumping adalah
kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang ke luar
negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri.
Post a Comment for "BISNIS INTERNASIONAL"